Resensi Buku: Assalamualaikum Beijing Karya Asma Nadia
Novel: Assalamualaikum Beijing
Karya Asma Nadia
Asma
Nadia merupakan salah satu perempuan indonesia paling semangat dalam
kepenulisan novel ,tahun kelahiran asma nadia 1972. Ini telah di keluarkan buku 50 karyanya lewat
buku-buku dan novel fiksi. Bahkan beberapa karya novel Asma nadia pun telah
diangkat menjadi film yang mendulang kesuksesan di hati masyarakat. Setiap
karyanya selalu memiliki ciri khas dan meninggalkan kesan bagi para pembaca. Saya
suka penulisnya karena dia adalah wanita yang berjilbab dan semangat . Dan novel
yang berjudul “Assalamualiakum Beijing” ini merupakan salah satu karya yang
terbaik.
Assalamualaikum
Beijing adalah novel salah satu yang bikin saya nangis. Seperti
kisah
sahabat Rasulullah SAW yang rela meninggalkan dunianya demi cinta terhadap
keyakinannya. Semoga kisah ini bisa kasih dampak positif untuk siapapun yang
sedang mencari arti cinta. Karena
cinta adalah teka-teki sede
www.riviewbuku.com |
rhana yang sulit untuk dipahami.Novel ini membuat si
pembaca menjadi terhanyur dalam membaca cerita tersebut dan buku ini dapat
menimbulkan imaginasi yang tinggi. Cerita ini memang agak tidak sempurna,
tetapi itulah separuh kehidupannya kita,
yang tak lari dari pada kata rasa sempurna.
Novel
Assalamualaikum Beijing ini bagi saya memiliki tema yang membahas tentang
pencarian cinta, beberapa anak manusia yang bermula dari kekecewaan dengan
belajar untuk hidup lebih bersyukur, lagi akan nikmat semesta yang diberikan
oleh Allah SWT. kepada mereka meskipun tak menemukan cinta yang diinginkan oleh
mereka, cinta itu yang akan menemukan mereka.
Hal ini dapat kita temukan dalam kutipan dari novel ini sebagai berikut. Patah
hati yang di alami dan berusaha di lupakan perlahan merangkak kembali
menyisakan nyeri. Dan,
bahwa mustahil hati terobati, tanpa berusaha move on, melanjutkan hidup
sesegera mungkin, betapa pun sulit. Assalamualaikum beijing ini ringan
bahasanya mudah dimengertikan kisannya. Walau pun ada beberapa bahasanya yang
saya belum pahamkan,tapi saya udah lihat film nya jadi mudah saya kebayangan
tentang tokoh-tokohnya dan membuat saya mengalir air mata ketika membaca atau
melihat filmnya dari novel ini, dan banyak yang saya dapatkan dari cerita ini.
Hijrah dari air mata
kepada sukacita.
Hijrah dari masa lalu dengan menutupnya rapat-rapat, memberi tanda “selesai”
hingga tak menjadi beban ketika melangkah menuju masa depan.
Hijrah dari kenangan kepada kenyataan. Hijrah dari kekecewaan dengan memaafkan.
Asma
adalah seorang gadis yang cantik, mandiri, baik sikapnya dan tutur kata,
pintar, rajin, itulah yang menggambarkan seorang Asma. tapi tak menyangka bahwa
cintanya dikhianati oleh orang penting muncul dalam hidupnya. orang yang pernah
berjanji bakal setia seumur hidup padanya. kejadian satu malam merubah
segalanya.
Asma
adalah seorang gadis muslim yang bertugas meliput ke Beijing setelah ditinggal
menikah oleh tunangannya, Dewa. Dewa dan Asma ini sudah tidak terpisahkan
sampai akhirnya memutuskan untuk menikah, sayang menjelang hari pernikahan
mereka Dewa membuat kesalahan fatal yang mengharuskan dia menikahi wanita lain. Asma
yang terpukul memutuskan untuk menjauhi Dewa sejauh mungkin, dan mengambil
pekerjaan liputan ke Beijing. Dan di Beijing, Asma bertemu dengan cowok Chinese
bernama Zhongwen yang tinggi dan ganteng namun non-muslim. Ini adalah kisah
tragis Asma dalam menghadapi ujian hidupnya.
Novel
ini berbicara tentang perjuangan dan doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan
untuk sebuah kebahagiaan dengan beberapa pengorbanan. Cinta yang tulus pasti berbalas
baik. Cinta mengajarkan saya bahwa
walaupun berbeda tapi Cinta yang indah yang belum lama dirasakan namun dapat
dikatakan cinta sejati oleh orang lain yang melihatnya. Ketegaran Zhongwen
merawat dan mencintai kelemahan isterinya, dan terbukanya kembali hati Asma
melihat keteguhan cinta suaminya, menjadikan keduanya kompak dalam balutan
cinta kasih-Nya. Dan yang saya suka dalam novel ini adalah ada penggalan puitis
di tiap awal bab yang menyenangkan, memanjakan pembaca yang suka kata-kata
indah dan semacam petunjuk isi bab tersebut.
“Ra adalah bunga
Dan aku bukan kupu-kupu”
“Ajarkan aku mantra
pemikat cinta Ahei dan Ashima, maka akan ku taklukkan penghalang segala rupa
agar sampai cinta ku kepadanya.”
“Tak perlu kau mencari
syurga sebab ia tersembunyi dalam hatimu.”
“Jika tak kau temukan
cintamu, bairkan cinta yang menemukan mu”
“kamu tahu, seorang
ayah mungkin pergi. Namun, setiap ibu akan terus menemani”
“ Jika waktu ada di
genggaman, Cuma lagu rindu yang ku nyanyikan buat mu”
“ Tak ku pedulikan luka
dan impian sebab menemukan mu adalah tujuan”
Dan
yang saya suka pada novel ini adalah saya dapat beberapa bahasa percakapan
seperti bahasa indonesia, inggris, dan bahasa cina. Dan saya ingin menulis
kata-kata bahasa chaina ataupun bahasa cina, biar saya mudah di pelajari.
Kata-kata seperti berikut:
“ Wo xiang ni = aku ridu
padamu.”
“ Wo tiantian xiang ni = aku rindu mu setiap
hari”
“ Wo ye xiang ni = aku juga rindu kamu”
“ Rang women yiqi man man bian loa = mari kita
menjadi tua bersama”
“ Wo ai shang ni le = aku jatuh cinta pada mu”
Dan
Banyak sekali hal-hal baru yang saya
dapat dari novel ini. Asma Nadia berhasil mengemas novel ini sarat dengan makna
dan nasihat, tanpa perlu merasa digurui.
Dari
novel ini juga saya jadi belajar, bahwa cinta bukan hanya kata-kata. Cinta
adalah perbuatan, sejauh mana kau memperjuangkannya
Zhongwen dan asma mengajarkan banyak hal, terutama
kesetiaan. Kesetiaan kita kepada manusia dan juga kepadanya. Sungguh
tokoh-tokoh didalam novel ini yaitu zhongwen dan asma mengajarkan saya bahwa
mencari jodoh itu bukan hanya soal kecocokan perasaan semata. Butuh keimanan
yang kuat supaya jodoh terbaik kita datang. Zhongwen dan asma mengajarkan
kekuatan iman atas apa yang allah SWT berikan untuk kehidupan kita.
Di
dalam cerita ini pembaca juga mungkin jatuh cinta kepada tokohnya yang bermana
asma dan zhongwen karena perjuangan cinta mereka, sejauh mana walaupun berbeda, tapi cinta mereka
membuktikan bahwa cinta sejati itu ada.
Tapi
sayangnya cerita ini tidak sampai disaat tokoh-tokohnya bertemu, lalu saling
jatuh cinta. Ujian ada di setelahnya. Bagaimana akhir nya melalui pintu yang di
buka asma, zhongwen menjemput hidayah. Bagaimana juga sosok dewa menjalani
kehidupannya setelah dosa yang di perbuat. Ini membuat si pembaca nya jatuh
cinta sama zhongwen dan juga benci banget kalau memang sosok dewa itu nyata,
lalu ujian penyakit yang di derita asma.
Menurut
saya novel ini cukup sedih bahkan mengalir air mata, ternyata Allah memberi
jodoh bukan yang kita inginkan, melainkan yang kita butuhkan.
Kekurangan
dari novel ini yaitu awal cerita yang sedikit membosenkan(เบื่อ). Tapi terlepas dari
itu, novel ini sangat saya sarankan untuk dibaca, karena lain dari aspek pesan
moral dan puitis-puitis yang di sampaikan oleh penulis dan kata-kata yamg
membuat saya semangat, novel ini mampu membawa pembaca larut dalam cerita dan
menikmatikannya.
*Nur
aina Siroma (resensi buku)